Hosting Indonesia

TERPOPULER

Kubiga. Diberdayakan oleh Blogger.
SITUS JUAL BELI DAN INFO PELUANG USAHA

Membiasakan Diri Untuk Menulis


MENULIS itu ekspresi jiwa, ungkapan perasaan dan pikiran yang tertuang ke dalam bentuk tulisan. Jika benar-benar ditekuni akan menyenangkan dan dapat menghasilkan uang. Hingga saat ini, ada banyak nama-nama penulis dengan berbagai kisah suksesnya. Karya-karya mereka dibaca banyak orang, abadi serta dikenang sepanjang masa.
Dengan menulis, berarti Anda sudah melakukan yang terbaik, bernilai dan berguna bagi Anda sendiri maupun orang lain. Untuk mencapai level penulis kreatif diperlukan kesabaran, ritme waktu, dan yang terpenting harus yakin pasti bisa. Anda musti berusaha melakukannya. Usaha nyata menentukan keberhasilan. Komitmen pada diri sendiri, hal utama dalam menghasilkan karya tulis yang bermutu.
Banyak penulis yang mencapai puncak kesuksesannya dengan usaha. Bahkan, tak jarang usahanya dilakukan dengan beberapa kali perbaikan dan penyempurnaan. Tanpa itu tidak mungkin ada tulisan sempurna yang dihasilkan. Mereka berusaha untuk tetap bisa berkarya, meski kenyataannya waktu yang tersita dan dikorbankan. Itu semua demi hasil yang hendak diraih. Mereka melewati semuanya dengan sabar, tekun serta sukses sebagai seorang penulis.
Sebagai pemula atau memang pernah mencoba menulis namun belum pernah dipublikasikan, baik dimuat di media massa maupun diterbitkan penerbit, dengan menulis Anda jangan pikirkan uang dan popularitas dulu. Meskipun tidak dapat dipungkiri walau sebenarnya materi tujuan klimaks-nya. Akan tetapi uang bisa dicari. Jadikan menulis sebagai pemuas bathin. Yakinlah kalau uang, polularitas dan kepuasan bathin akan diperoleh secara bersamaan apabila Anda betul-betul menjiwai menulis. Apa yang diharapkan akan mengalir seiring kepuasan bathin Anda.
Di lingkungan Anda, ada bermacam-macam jenis buku yang ditulis dan diterbitkan oleh penerbit. Judul dan jenisnya hingga bentuk dan ukurannya juga beraneka ragam. Selain menulis buku, orang menulis untuk media massa, baik elektronik maupun cetak serta berbagai keperluan, seperti membuat makalah, laporan, naskah pidato dan lain sebagainya. Itu artinya, kemampuan menulis memberi manfaat.     
 Jika menulis bermanfaat bagi Anda dan dapat menghasilkan uang, untuk apa menunda-nunda lagi. Jangan tunda peluang yang ada. Itu kesempatan. Kadang kesempatan tak datang berulang-ulang. Buka pikiran Anda lebar-lebar dengan harapan yang besar. Dari sekarang, Anda mesti berbuat dan membuktikannya kalau melalui menulis, Anda juga bisa mendulang uang. Dengan bernilai jual, Anda akan meraih penghasilan dari karya tulis tersebut.
Walaupun sebenarnya menulis bagian dari kehidupan Anda, ternyata masih banyak orang menganggap menulis itu sulit. Tidak gampang melakukannya. Bahkan, ada yang beranggapan untuk menjadi seorang penulis itu harus pintar, berwawasan luas serta masih banyak lagi alasannya. Hal ini antara lain dikarenakan kurangnya penguasaan bahasa, dan yang paling krusial karena tidak terlatih.   
Saat Anda mengatakan tidak bisa menulis dan hanya diam saja tanpa berbuat sesuatu, selamanya Anda tidak akan pernah mampu melakukannya. Sebetulnya itu kendala. Tapi bukan berarti penghambat. Anda jangan terlena dengan keadaan. Keadaan tak akan dapat berubah kalau bukan Anda sendiri yang merubahnya. Berubah untuk kebaikan itu sangat didambakan bagi semua orang.
Rileks, pikirkanlah dengan mendalam, temukan jawaban di titik paling mendasar didalam benak dan pikiran mengapa Anda belum mampu menulis. Atau, dapat menulis tetapi merasa masih kurang sempurna. Ada beberapa kemungkinan yang jawabannya Anda sendiri tahu. Jangan hanya direnungkan. Coba benar-benar temukan jawaban.
Jika Anda belum terbiasa menulis ataupun kurang mampu merangkai kata-kata menjadi kalimat dan paragraf, dari sekarang biasakan membuat tulisan. Perbanyak untuk mempelajari, memahami, membaca, melihat, mendengar dan menulis. Bila Anda merasa tidak banyak waktu untuk menulis, coba cari waktu yang tepat. Kalau Anda merasa tidak konsentrasi, luangkan kesempatan fokus menulis.
Dengan mencari kelemahan didalam diri sendiri, berarti Anda telah membuka pemikiran sampai sejauh mana kemampuan itu. Sebenarnya, disitu sisi lemahnya dan hal tersebut perlu menjadi perhatian. Tapi walaupun demikian Anda tak perlu berputus asa. Kuncinya, Anda hanya lebih perbanyak latihan menulis. Iya, harus banyak berlatih. Dengan ketekunan, melatih diri, Anda akan mampu menulis. Kalau Anda menyadarinya dan berusaha untuk berhasil, jalan terbuka bagi niat Anda untuk berkarya.
Langkah pertama agar Anda dapat menulis, mulai dengan membuat sebuah ‘produk’ tulisan. Melalui menulis ciptakan kreativitas dan produktivitas. Berkaryalah menurut kemampuan dan gaya penulisan Anda. Barang yang mustahil bila seseorang dikatakan penulis tapi tanpa karya tulisnya. Itu sebuah realita. Kenyataan yang semua orang juga tahu. Tak mungkin seseorang disebut sebagai penulis jika tidak  ada tulisannya.
Bagi yang belum biasa menulis pasti merasa kebingungan.  Pastinya ada yang mengganjal dibenak. Apa yang hendak ditulis atau dari mana harus mengawalinya. Memulai menulis seperti sesuatu yang berat. Inspirasi beku bahkan sulit digerakkan. Sebab dari awal sudah merasa ragu dan bingung. Akan tetapi ini harus dilakukan jika ingin bisa menulis.
Tak perlu ragu-ragu dan bingung-bingung untuk segera memulai. Sekarang ini bukan waktunya mempertimbangkan hal yang jelas-jelas positif. Sekali ingin melakukan tak perlu surut melangkah. Anda harus mulai membuat tulisan. Tulis apa saja sesuai dengan selera, pandangan maupun menurut Anda mampu melakukannya.
Anda merasa bisa menulis puisi, tulis puisi. Dapat menulis artikel, tulis artikel. Mau menulis cerita pendek (Cerpen), tulis karangannya. Atau, ingin menulis buku, tulis dulu naskah bukunya. Anda menyukai buku novel percintaan, coba tulis novel percintaan. Anda menyukai cerita silat, coba menulis cerita silat. Anda menyukai buku riwayat hidup, coba tulis riwayat hidup. Berikan ruang imajinasi Anda untuk berkarya. Sebuah karya itu berharga nilainya.
Untuk latihan, Anda tidak perlu menulis sesuatu yang baru, masih asing maupun melepaskan begitu saja gagasan-gagasan. Terlalu dini untuk mengawali kemampuan yang mungkin belum Anda lalui detailnya. Sementara keterampilan menulis masih terbatas. Akan berat bagi Anda bila mengawali menulis dengan suatu tulisan yang sebelumnya belum dijalani. Jika belum menguasai, tanpa bermaksud melanggar hak cipta, saran yang jitu untuk mengembangkan tulis dengan cara mencontek tulisan orang lain dulu.
Coba Anda cari tulisan orang lain sesuai dengan keinginan. Ada banyak bahan tulisan yang dapat Anda contek. Bahan-bahan tersebut bisa Anda dapatkan dari buku, koran, majalah dan lain-lain. Perhatikan dan pelajari tulisan tersebut mulai dari judul hingga isinya. Lihat kata demi kata, kalimat-kalimat, paragraf sampai gaya bahasanya. Pahami maksud dan tujuan tulisan itu. Anda melihat dan membaca setiap detail tulisan itu langsung dipahami. Jangan hanya membaca, tetapi pelajari dan pahami. Itu sangat perlu. Dari sana, Anda pasti akan menemukan isi, alur dari tulisan dan sebagainya.
Setelah Anda sudah mempelajari serta memahaminya, tulis ulang tulisan tersebut dengan sedikit merubah kata-kata dan kalimatnya. Buat tulisan menurut apa yang ada dan berdasarkan imajinasi Anda. Padukan keduanya. Selintas, memang cara ini terlihat sederhana. Tapi Anda jangan salah. Kegiatan ini di samping pengenalan sebuah tulisan kepada Anda, juga salah satu trik ampuh memulai menulis.
Sebagai tahap awal, Anda dapat mencobanya dengan tulis ulang yang ringan-ringan dulu, misalnya dengan merubah padanan atau persamaan kata dari “bisa” diganti jadi “dapat”,“mampu”, kata “akan” menjadi “bakal” atau “hendak”, kata “kalau” jadi “jika” atau “bila”, kata“dan” menjadi “serta”, kata “karena” jadi “sebab”, kata “mungkin” diganti “barangkali”, kata “kini”menjadi “dewasa ini”, “saat ini” maupun “sekarang” dan sebaliknya serta banyak lagi lainnya. Kalau sudah tahu persamaan kata-katanya, berarti telah memberikan alur tersendiri terhadap tulisan yang Anda buat.
Sesuaikan kata-kata yang telah Anda rubah dengan rangkaian kata lain, termasuk antara kalimat satu dengan kalimat berikutnya hingga setiap paragrafnya. Ada banyak persamaan kata maupun kosakata yang bisa dijadikan tulisan. Barangkali juga Anda dapat lebih mengembangkan tulisan itu dengan gaya bahasa Anda. Hal itu lebih bagus. Karena akan menghidupkan tulisan yang Anda buat.
Untuk kalimat, Anda bisa merubah, misalnya “Saya akan pergi” jadi “Saya hendak berangkat”, kalimat “Jam berapa kamu akan berangkat?” menjadi “Pukul berapa kamu akan pergi?”, kalimat“Dia sedang memandang pulau-pulau” jadi “Dia tengah melihat kepulauan” dan lain sebagainya. Perubahan seperti ini disesuaikan dengan tulisan yang Anda ikuti. Sembari sedikit berfikir merubah kalimat, sesuaikan kalimat-kalimat yang ada dengan paragrafnya sehingga berbentuk utuh layaknya sebuah tulisan.
Setelah mencoba menulis ulang dengan sedikit perubahan, maka dengan sendirinya otak dan bagian tubuh Anda sudah mulai terbiasa menulis. Cara seperti ini dilakukan berulang-ulang. Hindari pemahaman yang dangkal. Karena meski berada dalam posisi layaknya merilis dengan merubah bagian-bagian menurut gaya penulisan, pada saatnya Anda akan mentok. Bisa jadi, tulisan yang Anda buat akan kehabisan kata-kata sehingga pemaparannya kurang.
Sambil menulis, usahakan kembangkan wawasan dan pengetahuan. Jangan terpaku dengan tulisan orang lain yang sudah ada. Itu artinya sama saja Anda menulis ulang tanpa merubah sedikitpun tulisannya. Anda harus belajar kreatif. Apa dibenak Anda tuangkan ke dalam tulisan. Tulis kata-kata hingga kalimat yang menurut Anda perlu serta berhubungan dengan tulisan yang dikerjakan. Dengan cara tersebut, Anda tidak akan kehabisan gagasan.
Ide tulisan tidak hanya datang sebelum maupun akan merencanakan menulis, tetapi gagasan itu terkadang muncul secara spontan manakala sedang menulis. Tak jarang seorang penulis mampu menuangkan ide-idenya ketika dihadapkan pada sebuah tulisan yang tengah dikerjakannya. Dengan mengurai kata dan kalimat maupun paragraf, kadang kala ide tersebut timbul mengikuti alur tulisan.
Setelah menulis ulang, pada tahap berikutnya untuk lebih mengembangkan penulisan, Anda koreksi kembali tulisan yang sudah dibuat. Baca dan pahami kata per kata, tanda baca, kalimat demi kalimat hingga setiap paragrafnya. Memahami tulisan tersebut penting dilakukan. Bisa jadi, ada kalimat-kalimat lain yang justru lebih mendalam dari tulisan yang diikuti. Padukan tulisan yang telah ada dengan gagasan-gagasan lebih lanjut dari Anda.    
Dengan membiasakan menulis, secara sadar berarti Anda sudah menuju ke dunia penulisan, meski baru mencoba untuk berkarya. Ini awal yang akan dapat membuat Anda menjadi penulis. Sebuah langkah sederhana dan bisa dilakukan oleh siapapun. Tak ada alasan tidak bisa melakukan hal tersebut. Langkah itu mudah dan membawa manfaat.
Selanjutnya, guna pengembangan penulisan, Anda dapat mencobanya dengan mencari bahan-bahan yang relevan dari berbagai sumber, seperti buku, koran harian, majalah, tabloid dan sebagainya. Pilih tulisan yang menarik dan tulis ulang. Gunanya membiasakan diri buat beberapa tulisan. Luangkan waktu menulis apa saja yang bisa ditulis. Untuk sementara, tulisan-tulisan itu bukan dipublikasikan, cuma sekedar dokumen pribadi dulu. Paling tidak, Anda bisa membedakan tulisan aslinya dengan karya sendiri. Dengan begitu, Anda dapat menjadikannya sebagai bahan perbandingan.
Menulis ulang, bukan hanya agar pandai dalam menulis, tetapi manfaat lainnya Anda akan menyerap ilmu dari bacaan yang dibaca dan ditulis. Ini juga bekal supaya jadi penulis. Dari sana pula sebenarnya salah satu sumber kemampuan. Dengan mengulang serta mengembangkan tulisan berarti Anda telah belajar seraya melakukan praktek.  
Dari bermacam bahan penulisan tersebut, Anda jangan terjebak dengan berbagai penggunaan bahasa ilmiah, istilah-istilah atau dipusingkan dengan teori-teori yang mungkin Anda sendiri belum tentu memahaminya. Tetap fokus dulu pada apa adanya harapan, keinginan dan alam pikiran Anda sendiri. Bila perlu, kalau ada pemakaian bahasa ilmiah dan teori ganti istilah-istilah itu dengan kata-kata maupun kalimat lebih pasaran yang Anda ketahui.
Selama dalam proses penulisan, biarkan ingatan Anda mengalir jauh sembari menseimbangkan gaya tulisan yang dibuat. Soal teori bisa dipelajari sambil jalan. Saat menulis, pikiran Anda jangan dilamurkan oleh hal-hal yang tidak atau belum di mengerti. Anda menulis langsung praktek, bukan berteori sambil berpraktek. Ikuti saja panduan yang telah dipelajari dan tulis menurut jalan pikiran Anda.
Latihan ini dimaksudkan sebagai suatu pembiasaan agar membentuk pola kebiasaan baru bagi otak dan tubuh Anda. Kebiasaan yang dilakukan akan memberikan kekuatan luar biasa untuk kemampuan Anda. Tak salah jika ada pepatah mengatakan, ala bisa karena biasa. Kalau sudah seringkali dan berulang-ulang banyak hal yang diserap. Dari sana, Anda akan menemukan sesuatu yang lain dan pastinya bermanfaat.
Coba pikirkan, Anda begitu pandai mengendarai mobil atau motor. Padahal sebelumnya belum bisa sama sekali. Saat mulai belajar hal ini mungkin masih sulit. Anda harus perlu memahami terlebih dahulu cara-cara mengendarainya. Kemudian dengan berusaha untuk bisa, Anda akhirnya mampu mengendarai kendaraan tersebut.
Hal lain, misalnya Anda pernah makan masakan yang sangat disukai. Karena masakan itu sesuai dengan selera, tiba-tiba timbul keinginan Anda untuk belajar cara memasaknya. Berarti sebelum memasak, Anda mesti tahu dulu bahan-bahan dasar yang ada didalam masakan tersebut. Setelah tahu, Anda menyiapkan berbagai keperluan yang dibutuhkan. Saking seringnya sembari terus belajar, lama kelamaan Anda mampu masak makanan kesukaan ini sesuai dengan cita rasanya. Bahkan boleh jadi, Anda mampu mengembangkan masakan itu dengan cita rasa yang lain bahkan lebih lezat.
Begitu pula halnya jika memulai menulis. Anda harus memahami dulu kiat-kiat menulis. Ada banyak cara yang dapat dijadikan pedoman didalam proses penulisan. Itu yang musti Anda pahami. Selebihnya tergantung gagasan Anda. Karena membiasakan diri dan akhirnya sudah terbiasa, maka semuanya jadi lebih mudah. Jadi dalam hal ini, sebetulnya Anda hanya membutuhkan kebiasaan menulis. Iya, Anda cuma perlu untuk membiasakannya.
Hal utama yang harus dihilangkan dan dibuang jauh-jauh dari pikiran Anda dalam menulis, yakni perkataan tidak bisa, tidak punya waktu, bagaimana mengawalinya, apa yang harus  ditulis, apa yang akan didapat dari menulis, Anda bukan siapa-siapa, usia masih muda hingga terlalu dini, atau umur sudah tua jadi buat apa lagi melakukannya. Hal-hal semacam itu sebenarnya pemikiran yang mengaburkan.
Usia bukan halangan bagi Anda dalam berkarya. Anda musti peka. Dewasa ini, ada banyak penulis-penulis muda berbakat atau yang telah berumur tapi masih tetap menulis. Tulisan-tulisan mereka diterima pembacanya. Itu berarti, dalam berkarya tidak ada batasan umur. Bahkan, ada penulis sebelum tutup usia masih sempat menulis. Hatinya masih tergerak untuk menghasilkan sebuah karya tulis.  
Jika bercermin ke orang lain yang lebih dulu sebagai penulis dengan segudang karya tulisan dan kesuksesannya, entah kapan keinginan tersebut akan tercapai. Anda tak perlu minder. Justru dengan begitu Anda termotivasi untuk menjadi seperti mereka, penulis yang sukses dengan karya-karyanya.
Kalau ada yang bilang keberhasilan itu berawal dari mimpi, mungkin bisa jadi. Akan tetapi jangan hanya terus bermimpi menjadi penulis. Wujudkan mimpi tersebut dengan kenyataan. Raih keinginan Anda dengan keyakinan dan belajar. Orang-orang yang pandai kebanyakan berawal dari belajar. Tidak ada yang langsung pintar. Teguhkan tekad kalau Anda juga mampu menulis.
Idealnya, setiap orang punya potensi diri. Masing-masing memiliki kemampuan yang kadang tidak dimiliki oleh orang lain. Itu fakta yang sudah menjadi takdir. Orang ditakdirkan dengan berbagai persamaan dan perbedaan. Hanya saja, mampukah seseorang itu menjalani, memanfaatkan dan mengembangkannya. Dengan kemampuannya, seseorang dapat bertahan hidup, mencari jati diri, berguna bagi orang lain serta banyak lagi lainnya.
Menulis, salah satu kemampuan dari kesekian banyak kemampuan yang dimiliki seseorang. Mereka, para penulis yang telah berkarya, berarti sudah ditakdirkan menjadi penulis. Ada banyak penulis, tetapi tidak semua orang berprofesi sebagai penulis maupun pandai menulis. Setiap individu telah digariskan memiliki bakat dan takdir sendiri-sendiri. Tapi bukan berarti Anda tak mampu melakukannya. Apalagi menulis itu didasari dari niat dan penjiwaan.
Dengan berusaha belajar dan memahami kemampuan sendiri, Anda dapat menemukan jawabannya. Barang kali, kemampuan menulis ada di diri Anda, walau sebelumnya belum sepenuhnya menyadari, atau belum dapat menuangkan kreativitas tulisan karena masih ragu untuk memulai. Kini saatnya Anda mulai berkarya. Temukan jati diri Anda melalui menulis.  (*)

Read More »
02.56 | 0 komentar

Jangan Takut Memulai Menulis


JANGAN pernah alergi untuk menulis. Itu yang pertama kali harus ditanamkan didalam diri Anda. Karena menulis bukan sesuatu yang harus dihindari. Bukan pula kegiatan yang justru amat membosankan maupun momok yang menakutkan. Menulis bukan aktivitas yang sulit dan tidak bisa Anda kerjakan. Menulis itu nyata. Sesuatu yang riil. Tinggal tergantung bagaimana Anda mau mengerjakan serta menjalaninya dengan sungguh-sungguh, atau cuma sekedar coba-coba tapi tidak ditekuni.    
Karenanya, kegiatan menulis jangan Anda jalani setengah-setengah. Apapun kegiatan kalau hanya dikerjakan tidak dengan sungguh-sungguh akan terkendala dan kenyataannya lebih banyak tidak berhasilnya. Bahkan hanya membuang-buang waktu saja. Tak ada manfaatnya sama sekali. Sebab itu, menulis harus dilakukan sepenuh hati. Kesungguhan jadi modal Anda dalam berkarya. Selebihnya tinggal pendalaman.
Tidak bisa dipungkiri jika sudah menjiwai, menulis akan mengasyikkan. Apalagi, berkarya itu memiliki nilai estetika dan menginginkan pengakuan dari orang lain. Jika sudah diakui berarti Anda telah berbuat. Hidup akan lebih bermakna. Pikirkan ke depan. Pada saatnya nanti, Anda tidak hanya mendapat kepuasan bathin, tetapi juga di tangan Anda akan lahir karya tulis yang dibaca orang.   
Sekarang, siapapun dan apapun pekerjaannya dapat saja menjadi seorang penulis. Artinya, untuk jadi penulis tidak harus berlatar belakang paling tidak wartawan, akademisi, praktisi maupun mereka yang aktivitasnya lebih banyak berkutat di penulisan. Seorang pedagang pun, kalau memang ia menekuni bidang ini bisa saja menjadi penulis. Penulis itu profesi. Berarti Anda juga harus profesional. 
Saat ini, ada banyak kalangan seperti artis hingga pejabat yang juga berprofesi sebagai penulis. Ada artis – penulis, model – penulis, guru – penulis, pegawai swasta – penulis, bupati – penulis  dan sebagainya. Bahkan, mereka yang masih berstatus mahasiswa dan pelajar pun sudah ada yang mampu menulis buku. Karena, penulis bukan suatu profesi yang mengikat dan kesempatan untuk berprofesi di dunia tulis menulis terbuka lebar bagi siapa saja dan apapun latar belakangnya, termasuk juga Anda.
Menulis wujud kemampuan, kepekaan serta kreativitas seseorang berkarya dalam bentuk tulisan. Terdapat banyak tekhnik yang dapat dilakukan dalam menulis. Anda tinggal melakukannya seperti apa. Namun dari kesekian banyak versi tekhnik menulis, secara global tekhnik-tekhnik itu bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu menulis karangan berupa cerita atau esai serta menulis untuk keperluan sehari-hari.
Menulis karangan, kemampuan Anda dalam menyusun kalimat dengan melakukan beberapa hal, seperti menjawab berbagai pertanyaan, substitusi, transformasi, melengkapi, memperbaiki, memperluas dan membuat kalimat serta memperkenalkan karangan; yang didalamnya terdapat baca dan tulis, simak dan tulis. Kalimat-kalimat yang tersusun, terurai menjadi bentuk tulisan.
Menulis juga kemampuan Anda dalam meniru model tulisan, menyusun paragraf, menceritakan kembali dan membuat karangan/mengarang. Sedangkan menulis untuk keperluan sehari-hari, antara lain menulis surat, mengisi formulir, menulis surat undangan, menyusun daftar riwayat hidup, pengumuman, membuat iklan dan lain-lain.
Dengan demikian, berarti menulis itu kemampuan dari seseorang dalam membuat tulisan. Kemampuannya tersebut kenyataannya memerlukan tahapan-tahapan menurut jalan pikirannya, membandingkan dengan tulisan orang lain dan berkarya untuk dirinya pribadi serta orang-orang maupun pihak-pihak yang berkaitan dengan hasil tulisannya. (*)

Read More »
02.49 | 0 komentar

Bentuk Tulisan Dengan Gaya Sendiri


DALAM membuat tulisan, terlebih dulu Anda melewati atau melalui proses, seperti penentuan tema tulisan, langkah-langkah yang harus dilakukan, maupun bentuk tulisan yang harus dibuat. Bentuk tulisan tersebut dapat berbentuk prosa, puisi atau tulisan berdasarkan kebutuhan sehari-hari.
Hakikatnya, menulis juga merupakan bagian atau aplikasi dari ketrampilan berbahasa lainnya. Hanya saja tulisannya berbeda. Meski penyampaiannya berlainan, tetapi bentuknya sama saja. Pembedanya yang paling menonjol, antara lain cuma terletak dari judul, isi serta gaya penulisan.
Sebelum menulis, Anda musti menguasai tiga hal penting; menyimak, membaca dan berbicara. Untuk keperluan tersebut, Anda perlu dan musti memiliki kemampuan menemukan gagasan, mengungkapkan gagasan-gagasan, menguasai kaidah-kaidah kebahasaan, menggunakan gaya yang tepat serta menguasai peraturan ejaan dan tanda baca.
Saat akan menulis, terlebih dulu Anda harus dapat menentukan topik, menjabarkannya ke dalam kata-kata yang tersusun menjadi kalimat dan paragraf, serta menggunakan kaidah tata bahasa yang benar. Gaya bahasa tulisan yang Anda gunakan dalam kalimat-kalimat yang ditulis sesuai dan menggunakan ketepatan pungtuasi serta ejaannya.
Cara membangun kesinambungan ide dalam tulisan, adalah menciptakan kalimat yang efektif dan mengembangkan paragraf yang dinamis. Paragraf dalam sebuah tulisan, kumpulan dari dua atau beberapa kalimat yang saling berhubungan dalam satu kesatuan bahasan. Kalimat-kalimat dalam paragraf tidak berdiri sendiri, tetapi saling menjelaskan. Sehingga berapapun jumlah kalimat dalam paragraf, harus saling mendukung, mengarahkan pada suatu bahasan tertentu yang mencerminkan ide pokok penulisan.
Setelah kalimat-kalimat efektif itu berhasil Anda tulis, tugas berikutnya menyusun dalam paragraf, yaitu menyusun paragraf secara dinamis, menghantarkan pembaca dari suatu kalimat ke kalimat berikutnya secara runtut, teratur dan tercipta kepaduan makna yang memperkuat ide pokok.
Seringkali kita terjebak pada bagian-bagian uraian detil yang melebar, sehingga kita kehilangan fokus. Jika sudah demikian, bukan tidak mungkin pembaca, atau bahkan Anda sendiri penulisnya, merasa kebingungan apa sebenarnya fokus bahasan paragraf ini. Untuk mengatasinya, ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk membangun paragraf yang dinamis, diantaranya dengan pembahasan ide pokok, urutan logis, kronologi kejadian dan perbandingan.
Mengembangkan paragraf melalui pembahasan ide pokok, dapat dilakukan melalui pola urutan; Ide-Deskripsi-Analogi-Kesimpulan. Pada awal paragraf, dimulai dengan menuliskan ide pokok atau duduk perkaranya dalam sebuah kalimat lengkap yang efektif. Kemudian diikuti deskripsi atau penjelasan dari ide. Deskripsi ide dapat dilakukan dengan menjawab atas pertanyaan "Apa", "Kapan", "Dimana", "Bagaimana" dan "Mengapa" atas ide pokok tersebut.
Selain cara itu, untuk mendeskripsikan ide pokok dapat dilakukan pendekatan urutan waktu, urutan logis, atau dengan cara membandingkannya. Kalimat-kalimat yang menguraikan atas ide pokok hendaknya diikuti analog, berupa penggambaran situasi, ilustrasi atau data pendukung. Sebagai akhir paragraf, Anda dapat menyampaikan kalimat yang berisi penegasan kembali berupa kesimpulan atau solusi.
Sekedar menguji kemampuan Anda dalam keterampilan menulis, terdapat pembuatan test objektif, yang bertujuan untuk menguji kemampuan menulis dan unsur-unsurnya. Dimaksud dengan unsurnya, yaitu tata bahasa, gaya bahasa, menyusun isi karangan, ejaan serta tanda-tanda baca. Kadang kala, seorang penulis saat awal menulis masih belum memenuhi diantara unsur tersebut.
Test ini dapat Anda lakukan sendiri maupun bantuan orang lain dengan melihat dan mengoreksi sampai sejauh mana hasil tulisan yang dihasilkan. Dari sini, Anda dapat mengetahui bagian-bagian yang lemah serta bagian mana yang memerlukan perbaikan. Pengetahuan, wawasan serta ketelitian saat menulis sangat menentukan hasilnya. 
Khusus tata bahasa tulis, ditujukan pada penggunaan pola-pola tata bahasa yang tepat dalam bahasa tulis resmi, maka yang perlu Anda pahami dalam keterampilan menulis, antara lain kesesuaian antara subjek kalimat dengan bentuk predikatnya, kesejajaran bentuk kata kerja dalam kalimat yang panjang serta penggunaan kata sifat, kata kerja, kata ganti, kata keterangan dan sebagainya yang berkaitan dengan tulisan.
Untuk menguji kemampuan Anda didalam menyusun tulisan/karangan secara objektif yang perlu dipakai, antara lain penyusunan kalimat dari belum teratur menjadi teratur, sehingga jadi satu paragraf yang baik, selaras dan utuh. Pengujian dari suatu tulisan yang telah dibuat bisa dilakukan Anda sendiri sebagai penulisnya maupun meminta bantuan dari seseorang yang  mampu dibidangnya.
Test objektif kemampuan bisa berupa pemisahan kata, penggunaan tanda-tanda baca yang tepat, huruf besar dalam teks serta hal-hal lainnya. Memang, terkadang kepandaian seorang menulis tetap membutuhkan orang lain untuk mengoreksi tulisannya. Namun, alangkah lebihnya baik jika Anda menguasai tekhnik-tekhnik penulisan serta penerapannya secara langsung, seperti penggunaan bahasa hingga ejaan dan tanda bacanya.
Untuk itu, hal yang sangat penting dalam menulis adalah editing. Tak jauh berbeda dengan menulis, meng-edit juga membutuhkan proses.  Agar tulisan Anda tidak salah-salah, rapi dan enak dibaca, editing dalam sebuah tulisan sangat diperlukan. Mulai dari menambah atau mengurangi kata-kata, merubah kata maupun kalimat, pemenggalan paragraf dan lain sebagainya.
Penulis yang baik harus menyunting tulisannya serta memperhatikan alur dan ritme tulisan. Mereka juga mesti mengetahui makna dari tiap kata yang dipakai. Anda menyunting tulisan tidak lain dengan tujuan menyingkat, mempertajam, menyederhanakan, menjelaskan, meningkatkan urutan dan logika pikiran, serta menguji semuanya dari sudut pandang pembaca.
Saat mengedit, Anda musti memakai kata kerja dalam kalimat aktif, menempatkan subyek didekat kata kerja, memilih kata-kata yang benar-benar menerjemahkan maksud tulisan dengan tepat, menghindari kalimat yang terlalu panjang dan sulit dipahami, menghapus kata-kata yang tak perlu, terutama kalimat bercabang, berulang-ulang serta menghindari perpindahan nada kalimat yang menyentak; dari gaya percakapan ke khotbah, dari santai ke formal.
Dalam proses penyuntingan tetap perhatikan peringatan seperti "kalimat pasif" atau "kalimat panjang". Pastikan tak ada yang terlewat. Periksa keakuratan dan coba untuk mempersingkat, mempertajam, mengembangkan dan menyederhanakan tulisan tersebut. Selama penyuntingan juga pastikan tulisan Anda susunannya sudah teratur, pembaca dapat mengetahui mana awal, pertengahan dan akhir tulisan, memberikan pembaca sebuah alur yang jelas dan mudah dimengerti, semua sudah logis, jelas serta tidak lagi terlalu abstrak.
Pada dasarnya kegiatan editing memerlukan waktu. Namun dibandingkan dengan proses menulis itu sendiri waktunya lebih singkat. Meski demikian editing memerlukan ketelitian, kecermatan dan terpenting bagaimana cara Anda menjadikan tulisan itu ‘sempurna’. Sempurna disini bukan hanya menurut Anda sendiri tetapi juga oleh orang lain.
Pastikan semua transisi berjalan mulus, penggunaan kata kerja tepat dan kalimat-kalimat lengkap. Tulis kembali tulisan Anda, masukkan isi yang baru dan perubahan–perubahan saat penyuntingan. Kemudian, evaluasi atau periksa kembali guna memastikan Anda telah menyelesaikan yang direncanakan dan ingin disampaikan.
Pada posisi ini, Anda tidak hanya bertindak sebagai penulis tetapi juga sekaligus editing dari tulisan sendiri. Suatu kegiatan ganda yang harus mampu dilaksanakan. Sebab, untuk menyempurnakan tulisan proses meng-edit mau tak mau harus dilakukan jika Anda menginginkan tulisan tersebut hasilnya menjadi lebih baik.
Untuk mencapai tingkat penulis sekaligus editor, memang memerlukan proses. Tak jarang, seorang penulis mencapai tingkat kematangannya memerlukan pengalaman serta waktu yang cukup lama hingga bertahun-tahun. Tapi tidak perlu takut memulai. Dengan niat, ketekunan dan penjiwaan, Anda bisa mengerjakan tulisan, bahkan menjadi penulis sesungguhnya dalam waktu yang tidak terlalu lama.  (*) 

Read More »
02.48 | 0 komentar

Luangkan Waktu Untuk Menulis


KESIBUKAN dalam beraktivitas terkadang menyita waktu. Pekerjaan dan keterbatasan peluang untuk menulis, sejemput waktu pun terasa sangat berharga. Rasanya sayang sekali kalau terbuang percuma. Saking berharganya, kesempatan untuk mengerjakan yang lain diluar dari aktivitas hampir-hampir tidak dapat dilakukan. Seseorang seolah dikejar waktu. Kadang, ketika ada kesempatan untuk menulis pun, tiba-tiba pikiran berbalik dan tidak bisa berpikir jernih. Ujung-ujungnya, timbul rasa malas menulis.
Seorang pegawai di instansi pemerintah maupun swasta tersita waktunya dengan pekerjaan dikantornya ataupun ditempat dia bekerja, mahasiswa disibukkan dengan kegiatan dikampusnya, wiraswastawan dan orang yang berbisnis sibuk dengan bisnisnya serta lain sebagainya. Belum lagi ditambah kegiatan diluar dari jam kerja dan aktivitas, sehingga kesempatan meluangkan waktu untuk menulis boleh dibilang sedikit sekali.
Bagi yang waktunya lebih banyak tersita oleh rutinitas pekerjaan maupun kegiatan sehari-hari, namun keinginan menulis itu timbul begitu kuat ada sedikit trik buat Anda. Dikatakan sebagai trik, karena memang lebih merupakan langkah-langkah praktis saja, tetapi tetap menjadi tuntunan bagi Anda dalam menulis.
Setiap penulis tentu punya cara tersendiri untuk menulis dan itu tidak bisa menjadi patokan dan dipaksakan. Sebab, sebuah karya tulis tidak terlepas dari imajinasi maupun pengetahuan masing-masing. Lain orang terkadang lain pula kemampuannya. Kalaupun terdapat adanya persamaan, ada sisi-sisi dari mereka yang membedakan. Sebagai solusi, teknik penulisan ini tetap tanpa harus mengubah gaya serta karakter Anda menulis.
Pertama-tama, seperti layaknya didalam proses penulisan, tentukan dulu tema tulisan yang hendak ditulis. Ini langkah penting. Sebab, jika sejak awal Anda tidak bisa menentukan tema yang akan ditulis, maka sangat sulit untuk memulai. Cara mengatasi sebenarnya banyak. Salah satunya, beberapa penulis seringkali menggunakan Bank Tema atau biasa juga disebut tempat menyimpan tema penulisan.
Bank Tema, semacam rangkuman atau kumpulan tema-tema yang tercatat dan tersimpan. Entah itu ditulis di sebuah buku catatan, laptop/notebook/komputer maupun hanya berupa selembar kertas kecil. Fungsinya untuk menyimpan berbagai ide tema tulisan.
Lebih praktisnya lagi, sarana untuk mencatat tema-tema tersebut dapat Anda bawa ke mana-mana, seperti buku saku, catatan khusus yang disimpan didalam tas dan lain-lain. Sehingga saat diperlukan langsung dikeluarkan. Cara ini sering digunakan untuk mengumpulkan ide-ide yang muncul tiba-tiba maupun ketika melihat sesuatu yang menarik untuk diangkat sebagai tema tulisan.
Disamping itu, alat komunikasi seperti halnya hand phone (HP) dapat pula dijadikan tempat menyimpan tema-tema tulisan. Dengan menyimpan catatan di HP, saat diperlukan bisa dicari di folder-folder yang mampu menyimpan data, seperti di folder konsep maupun arsip pesan, daftar kerja, kalender dan sebagainya. Cara ini sebetulnya lebih praktis. Karena hadphone bagi penggunanya biasa dibawa ke manapun.
Agar tema yang tersimpan di HP tidak hilang, upayakan penyimpanannya di folder pesan yang isinya jarang kita buang, seperti halnya arsip konsep dan arsip. Jangan simpan tema yang dibuat dengan menggunakan kotak masuk, kotak keluar dan pesan terkirim di folder pesan. Lebih permanen lagi bila Anda simpan tema tersebut di folder daftar kerja maupun kelender. Sebab folder-folder ini jarang memiliki tampilan banyak seperti halnya konsep pesan kalau tidak Anda sendiri yang membuat atau mengetiknya di folder itu. 
Menulis tema-tema ini dapat dilakukan di lapangan maupun didalam ruangan, tergantung dimana Anda berada. Sedang diluar, dirumah, di tempat kerja maupun dimana saja, catatan tersebut jangan sering dilupakan. Karena manfaatnya besar. Gunanya, mengangkat tema ketika timbul gagasan yang Anda anggap layak sebagai bahan. 
Saat melintas di suatu tempat, misalnya Anda melihat sebuah museum. Dengan melihatnya, Anda bisa membayangkan latar belakang berdirinya museum tersebut. Dari hal itu Anda bisa membuat tema tulisan dan mengembangkannya. Pastinya, didalam museum tersebut ada benda-benda bersejarah. Dari situ, Anda telah menemukan ide untuk dapat menulis sejarah.
Hal lainnya, di suatu kesempatan Anda berada di sebuah daerah. Disana ada hal menarik perhatian Anda. Di tempat tersebut Anda melihat keunikan dari budaya masyarakatnya, mulai dari adat istiadat, keagamaan, mata pencarian dan lain sebagainya. Dari yang dilihat, Anda dapat membuat tema penulisan tentang cultur setempat. Boleh jadi, Anda mendengar cerita rakyat di sana yang menarik untuk ditulis. Dari satu tema, bisa Anda kembangkan sebagai bahan tulisan.     
Di sekitar Anda ada banyak tema yang dapat diangkat. Ide-ide atau hal-hal menarik itu selekasnya Anda catat. Ini langkah praktis. Jangan biarkan ide tersebut muncul seketika lalu hilang kembali. Sementara, saat diperlukan Anda lupa mengingatnya kembali. Agar tidak akan kehabisan tema, cukup dengan melihat catatan Bank Tema. Kemudian tentukan mana yang menjadi tema lebih menarik dalam tulisan.
Disamping buku-buku, surat kabar, majalah dan lainnya, perangkat teknologi, seperti halnya melalui internet dapat dimanfaatkan sebagai bahan data tulisan. Di internet, Anda akan menemukan berbagai sumber yang bisa dijadikan bahan tulisan. Banyak sekali data-data, mulai dari yang sangat penting hingga kurang penting ditemukan melalui internet. Bentuk dan jenis-jenisnya juga bermacam-macam. (*) 

Read More »
02.46 | 0 komentar