SITUS JUAL BELI DAN INFO PELUANG USAHA

Menulis Memunculkan Gagasan




USAHA untuk menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan memang dengan menulis. Karena tulisan penyampaian simbol-simbol, yang makna dan aturan pemakaiannya telah disepakati serta mengandung makna tertentu. Dikatakan sudah disepakati karena didalam menulis telah ada aturan-aturan yang harus ditempuh dan hal itu dianggap baku. Ketika menulis, gagasan yang ada dibenak kita di transfer ke dalam simbol-simbol tersebut sehingga menghasilkan tulisan.
Seseorang yang rajin menulis memiliki imajinasi yang terasa. Sebab, ia sudah terlatih dalam mengeksploitasi alam pikirannya ke bentuk tulisan. Ibarat sekolah, kita di didik untuk belajar pelajaran di sekolah. Selama proses belajar, biasanya kita akan diberikan kesempatan mendengarkan, menyimak, membaca dan menulis mata pelajaran. Dari situ, selanjutnya kita mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru yang mengajar maupun mata pelajaran tersebut.
Jika bermalas-malasan, menganggap remeh sesuatu yang di pelajari, maka kita tidak akan mendapatkan pengetahuan. Kita menjadi pandai, karena ada rasa ingin memiliki kepandaian. Kita menyukai yang dipelajari, akan lebih memperoleh safa’atnya ketimbang yang tidak disukai. Begitu sebenarnya pengetahuan itu didapat.
Demikian pula halnya dengan menulis. Karena telah terlatih, di tahap selanjutnya orang yang gemar menulis akan makin canggih mentransfer gagasannya ke dalam bentuk simbol-simbol. Makin canggih, artinya semakin mudah, efisien, cepat dan akurat. Pola pikirnya bergerak aktif mengeluarkan gagasan.
Setiap orang yang dapat membaca sudah dipastikan bisa menulis. Namun orang yang jarang membuat karangan dengan yang terbiasa menulis memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut bukan dalam konteks kerapian atau banyak tidaknya kesalahan dalam tulisan, akan tetapi lebih kepada pengembangan dan kelugasan bahasa yang dimilikinya.
Orang yang seyogyanya telah terbiasa menulis, dapat mengontrol distribusi gagasan menurut jumlah kata atau kalimat yang dipakai. Bila ia diminta membuat tulisan pendek, semua gagasan bisa dituangkannya secara efektif dan efesien. Manakala dia diminta membuat tulisan panjang, kesenjangan bobot makna antara satu kalimat dan paragraf dengan lainnya relatif sama. Cara kerjanya lebih terkontrol. Artinya, si penulis mampu membedakan bentuk tulisan serta menjabarkannya sesuai porsi penulisan.  (*)
Share this article now on :